Tips Cerdas Membeli Rumah Bekas: Panduan Lengkap Agar Tidak Salah Pilih

Pertama, kondisi rumah harus menjadi perhatian utama. Anda perlu memeriksa struktur bangunan secara menyeluruh, seperti kondisi dinding—apakah terdapat retakan atau kelembaban, lantai—apakah rata dan tidak ada kerusakan, serta plafon—apakah masih kokoh dan bebas dari kebocoran. Sirkulasi udara juga penting untuk diperhatikan, karena rumah yang lembap dan minim ventilasi dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Baca Juga:

• Polres Tapsel Ungkap Upaya Pencegahan Kericuhan Akibat Senjata Mainan di Paluta
• Tinggal di Permukiman Padat Picu Gangguan Mental dan Fisik: Kenali Dampaknya Sejak Dini
• Rumah Permanen vs. Rumah Rakitan Pabrik, Mana yang Lebih Baik?

Sistem air bersih dan saluran pembuangan menjadi komponen vital lainnya. Pastikan air mengalir dengan baik dan tidak ada sumbatan atau bau tak sedap dari saluran limbah. Atap rumah juga perlu diperiksa untuk memastikan tidak ada kebocoran saat musim hujan. Selain itu, periksa juga kelengkapan fasilitas seperti keran air panas dan stop kontak listrik, yang menjadi bagian penting dalam kenyamanan sehari-hari. Jangan lupa menanyakan usia bangunan dan estimasi biaya renovasi jika diperlukan.

Kedua, kelengkapan dokumen legalitas rumah wajib Anda teliti. Dokumen-dokumen penting yang harus dimiliki rumah bekas antara lain:

• Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang menunjukkan kepemilikan sah atas rumah tersebut,

• Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang menandakan bangunan dibangun sesuai peraturan,

• Akta Jual Beli (AJB) sebelumnya yang sah,

• Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbaru, dan

• Surat keterangan bebas sengketa dari kelurahan setempat.

Kelengkapan dan keaslian dokumen ini sangat penting untuk menghindari risiko hukum di masa depan.

Ketiga, perhatikan kondisi lingkungan sekitar. Pastikan lokasi rumah bebas dari risiko banjir, terutama jika rumah berada di daerah rawan genangan. Keamanan juga harus diperhitungkan—cari tahu apakah daerah tersebut sering terjadi pencurian atau konflik warga. Selain itu, perhatikan juga biaya rutin seperti iuran kebersihan, keamanan, atau pengelolaan lingkungan yang mungkin dibebankan kepada warga. Periksa pula apakah daerah tersebut sering mengalami pemadaman listrik, karena bisa memengaruhi kenyamanan hidup Anda.

Sebagai langkah tambahan, gali informasi dari warga sekitar untuk mendapatkan gambaran yang lebih jujur tentang kehidupan sehari-hari di lingkungan tersebut. Telusuri pula riwayat renovasi rumah, apakah dilakukan oleh pemilik sebelumnya dan bagaimana kualitasnya. Bandingkan harga rumah dengan harga pasar di wilayah yang sama untuk memastikan Anda tidak membayar lebih mahal. Dan terakhir, pertimbangkan faktor emosional—kenyamanan, estetika, serta nuansa lingkungan bisa sangat memengaruhi kepuasan Anda sebagai penghuni rumah ke depannya.

Dengan memahami semua poin di atas secara menyeluruh, Anda bisa membuat keputusan yang bijak dan menghindari penyesalan di masa depan. Membeli rumah bekas bukan hanya soal harga, tapi tentang memastikan bahwa tempat tersebut bisa menjadi hunian yang aman, nyaman, dan sah secara hukum.