Rabu, 14 Mei 2025

Bertahan dari Dua Kali Stroke, Tio Pakusadewo Pilih Daun Kelor dan Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat

Redaksi - Kamis, 10 April 2025 08:10 WIB
Bertahan dari Dua Kali Stroke, Tio Pakusadewo Pilih Daun Kelor dan Gaya Hidup Sehat Tanpa Obat
Tio Pakuseodewo
Kitakini.com - Aktor senior Tio Pakusadewo kembali menjadi sorotan publik, bukan karena peran lakon di layar lebar, melainkan karena kisah inspiratif perjuangannya melawan penyakit stroke. Meski telah dua kali mengalami serangan stroke pada tahun 2020, pria berusia 61 tahun ini memilih untuk tidak bergantung pada obat-obatan medis, khususnya obat hipertensi, yang lazimnya dikonsumsi seumur hidup oleh para penyintas stroke.

Dalam keterangannya yang dikutip dari berbagai sumber pada Rabu, 9 April 2025, Tio mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengonsumsi obat hipertensi sebagaimana anjuran dokter. Ia justru memilih jalur alternatif dengan memanfaatkan herbal, terutama daun kelor, sebagai bagian dari rutinitas kesehatannya.

Baca Juga:

"Dokter menyarankan beli obat hipertensi, tapi seumur hidup. Saya nggak mau. Jadi sehari-hari saya nggak minum obat apa-apa," ujar Tio.

Tio juga mengandalkan madu sebagai pelengkap pengobatan alami. Menurutnya, menjaga gaya hidup aktif jauh lebih penting. Ia mengaku rutin melakukan aktivitas fisik setiap hari untuk menjaga kebugaran tubuh, terutama melalui olahraga berenang, yang dikenal sangat baik untuk kesehatan kardiovaskular dan fleksibilitas tubuh.

Pilihan hidup ini memang bukan tanpa risiko. Tio menceritakan secara terbuka bagaimana ia sempat mengalami kondisi kritis saat serangan stroke terjadi. Kejadian itu berlangsung di kediamannya, sekitar pukul 02.00 dini hari, saat dirinya sendirian. Ia sempat mengalami disorientasi hingga kehilangan kesadaran (blackout). Setelah tersadar, ia mencoba menghubungi anak-anaknya, namun tak ada yang menjawab karena jam yang masih sangat larut.

Akhirnya, ia menghubungi teman-teman masa SMP. Meski dalam kondisi sulit, upaya tersebut membuahkan hasil. Teman-temannya datang siang harinya dan mendapati Tio dalam kondisi lemah di kamar. Dengan kesadaran akan "golden hour" dalam penanganan stroke—yakni jendela waktu emas untuk mencegah kerusakan otak yang lebih parah—mereka segera bertindak cepat, bahkan mencoba metode tradisional seperti membuka aliran darah dari tangan dan telinga sebelum membawa Tio ke RS Pusat Otak Nasional (PON).

"Untungnya dibawa ke situ (RS PON). Kalau nggak, mungkin saya sudah nggak ada," kata Tio dengan penuh syukur.

Sikap mental Tio terhadap penyakit juga patut dicontoh. Ia menolak untuk hidup dalam kekhawatiran atau pantangan yang berlebihan. Baginya, terlalu memikirkan penyakit justru dapat memperburuk kondisi.

"Karena memikirkan penyakit itu buat kita semakin sakit. Kita jadi berpikir hal-hal yang belum tentu terjadi. Jadi la tahzan saja, jalani saja," pungkasnya, merujuk pada pesan agar tidak bersedih dan tetap menjalani hidup dengan ikhlas.

Cerita Tio Pakusadewo membuka mata kita bahwa gaya hidup sehat, dukungan sosial, dan kekuatan mental adalah kunci dalam menghadapi penyakit kronis. Meski pendekatan yang ia pilih mungkin tidak berlaku universal, semangatnya dalam menghadapi tantangan hidup layak menjadi inspirasi bagi siapa saja.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Rahasia Panjang Umur dari Ubi Ungu: Camilan Sehat yang Sudah Dibuktikan oleh Penduduk Okinawa

Rahasia Panjang Umur dari Ubi Ungu: Camilan Sehat yang Sudah Dibuktikan oleh Penduduk Okinawa

Kena Stroke karena Begadang: Itu Bukan Mitos!

Kena Stroke karena Begadang: Itu Bukan Mitos!

Jangan Terlambat, Kenali Gejala Stroke ini dan Langsung ke Rumah Sakit

Jangan Terlambat, Kenali Gejala Stroke ini dan Langsung ke Rumah Sakit

Komentar
Berita Terbaru