Kepala SD Uluna'ai Hiligo'o Laowo, Nias Bantah Guru Tak Masuk 1 Bulan

Kitakini.news - Kepala Sekolah dasar (SD) Uluna'ai Hiligo'o Laowo, Kecamatan Idagowo, kabupaten Nias, Sumatera Utara, Warnami Lafau, membantah video viral salah seorang siswanya yang curhat tidak ada guru yang mengajar selama sebulan.
Baca Juga:
Sebelumnya, tampak dalam video viral siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 078481 Uluna'ai Hiligo'o Laowo Hilimbaruzo di Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, curhat tidak ada guru mengajar selama sebulan viral di media sosial yang diposting sejak 14 Januari lalu.
Dalam Video berdurasi lebih dari 2 menit ini, seorang siswa menunjukkan keadaan sekolah yang hanya tampak anak-anak dan tanpa kehadiran seorang guru.
Warnami Lafau, Kepala sekolah SD Uluna'ai Hiligo'o Laowo ini kepada para wartawan membantah bahwa curhatan video viral yang menyatakan guru tidak datang selama sebulan tidak benar.
Dia mengakui pada 14 Januari 2025, kepala sekolah dan bendahara BOS (bantuan operasional sekolah) datang ke Kantor Dinas Pendidikan Nias, sementara guru yang lain tidak bisa sampai ke sekolah akibat cuaca buruk.
"Yang sebenarnya pada tanggal 14 Januari itu bukannya tidak ada guru sebenarnya. Saya juga datang ke dinas pendidikan, ada urusan. Nah, guru guru kami yang dari bawah sudah sampai di tengah jalan dan tidak bisa melewati sungai. Jadi kalau untuk satu bulan tidak pernah belajar, tidak pernah seperti itu," ujar Warnami, Selasa (21/1/2025).
Dia menyebutkan para guru PNS yang mengajar di sekolah tersebut ada sekitar 5 orang dan mereka semua berdomisili di luar Dusun III Desa Laowo yang berjarak sekitar 7 hingga 8 Kilometer dari sekolah dengan Medan yang ekstrim.
Mereka tiap harinya pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati tujuh sungai. Sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir.
Warnami mengakui,pada tahun 2024 ada empat orang guru honorer yang merupakan masyarakat di sekitar sekolah, namun karena aturan tidak memperpanjang guru honorer. Saat ini sekolah sangat kekurangan guru. ,
"Guru disini ada 5 orang ASN, 3 PNS dan 2 orang P3K. Sebelumnya pada tahun 2024 ada guru honor sebanyak 4 orang, namun akibat aturan terbaru, tidak ada perpanjang kontrak kepada Guru Honorer yang menyebabkan mereka jadi malas datang ke sekolah," ungkap.
"Kami para guru di SD Negeri ini harus melewati medan yang terjal untuk sampai ke sekolah itu. Sebab sekolah tersebut berada di dusun terisolir yang hanya bisa diakses dengan jalan kaki dan naik sampan," tambahnya kemudian.
Menurut dia, sebenarnya ada jalur lain menuju sekolah tersebut, yakni melalui Desa Soroma'asi Kecamatan Ulugawo dengan jarak 4 Km. Namun harus menempuh jalan dengan kontur berbukit-bukit terjal dan lebih ekstrim.
Masyarakat dan pihak sekolah sangat berharap agar dukungan pembangunan infrastruktur dari menuju sekolah dapat lebih diperhatikan dan mencukupi tenaga guru di sekolah ini,selain itu guru-guru di sekolah ini tidak pernah mendapatkan dana terpencil (Dacil), padahal kepulauan Nias sudah ditetapkan sebagai fokus pengentasan kemiskinan ekstrim. (**)

Pakar Hukum Nilai Putusan MK Soal Pilkada Serang Dikritik, Dinilai Aneh dan Janggal

Sofyan Tan Soroti Delapan Poin Penting dalam RUU Sisdiknas, Fokus pada Kesejahteraan Guru dan Kurikulum yang Konsisten

Dua Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Guru SD di Simalungun Ditangkap Kurang dari 24 Jam

PSDS Deli Serdang Amankan Tempat di Liga 3 Musim 2024/2025 Usai Kalahkan Persikab Bandung 3-1

Bocah Viral Diduga Dianiaya Dalam Perlindungan Polisi
