Ibu dan Anak Tewas Tertimpa Tiang Listrik, Mahasiswa "Serbu" PLN Binjai

Kitakini.news -Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Indonesia Raya (AMR), menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PLN Binjai Jalan T Amir Hamzah, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatra Utara, Rabu (22/1/2025).
Baca Juga:
Aksi unjukrasa ini merupakan buntut tiang listrik yang patah dan mengakibatkan seorang ibu bernama Huzzatunnisa dan anaknya Zennia Ghalia Syach, meninggal dunia pekan lalu.
Dengan membawa berbagai poster para mahasiswa untuk menyampaikan tuntutannya meminta agar PLN UP3 Binjai mengikuti Permen RI nomor 13 tahun 2021.
"Dalam Permen itu, diatur seluruh standarisasi pemasangan tiang listrik dan perawatan serta aturan lain. Ada dugaan aturan itu tidak diikuti oleh PLN atau tidak memenuhi standarisasi. Kondisi ini juga yang menimbulkan korban jiwa," ujar pengunjukrasa.
Ibu dan anak ini tertimpa tiang listrik yang patah pada saat melintas di Jalan Pacul, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatra Utara, pada Rabu tanggal 15 Januari 2025 lalu.
Tuntutan lain juga diutarakan oleh mahasiswa yang meminta agar GM PLN UID Sumut, agar segera mengambil tindakan tegas. Yaitu dengan cara memecat (memberhentikan) Kepala (Manager) PLN UP3 Kota Binjai dari jabatannya.
Juga melakukan pemeriksaan secara hukum, sebab dinilai ada dugaan terciumnya aroma korupsi dalam menjalankan tugas. Hal ini terkait, kurangnya perhatian PLN dalam melakukan pemantauan dan perawatan.
Dengan kondisi yang menewaskan ibu dan anak ini, mahasiswa mengutuk keras PLN. Bahkan, mereka mengancam akan melakukan aksi lebih besar lagi jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti. Aksi ini sendiri dapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang berjaga di sekitaran lokasi.
Sementara itu Kepala PLN Binjai mengakui, jika kontrak dan tiang listrik sudah berdiri sebelum dipimpinnya
Manager PLN UP3 Kota Binjai Darwin Simanjuntak mengaku, tiang itu sudah lama berdiri.
"Tiang sudah lama berdiri dan sebelum saya bertugas di PLN tiang itu sudah ada berdiri di lokasi," kata Darwin, melalui pesan WhatsApp.
Selain itu, Darwin juga mengakui jika kontrak pembelian tiang bukan di UP3 Binjai dan semua tiang beton dipasang sudah punya lulus uji dari pabrikan tiang.
"Kami masih menginvestigasi kenapa dan penyebabnya tiang itu bisa patah," jelas Darwin.
Atas musibah yang terjadi, diakui Darwin, PLN sudah memberikan bantuan tali asih kepada keluarga korban dengan kesepakatan bersama tanpa ada tekanan. (**)

Polres Padangsidimpuan Ungkap Kasus Penipuan dan Penggelapan Uang Kuliah di UMTS, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Mahasiswa UINSU Unjuk Rasa di DPRD Sumut Tuntut Efisiensi Anggaran dan Pengesahan RUU Masyarakat Adat

Lagi, Polres Binjai Bakar Lapak Narkoba di Seibingai Langkat

Polres Binjai Bakar Barak Narkoba di Tunggorono

Polres Binjai Ringkus Pengedar Ekstasi di Kos-Kosan
