Mengapa Bulan Berwarna Merah saat Gerhana? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Gerhana Bulan Total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam posisi sejajar, sehingga bulan sepenuhnya masuk ke dalam bayangan bumi (umbra). Meskipun bulan tertutup oleh bayangan bumi, ia tidak menjadi gelap total. Sebaliknya, bulan justru berubah warna menjadi merah. Fenomena ini terjadi karena cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi dibiaskan dan disaring sebelum mencapai bulan.
Baca Juga:
Cahaya matahari sebenarnya terdiri dari berbagai warna, tetapi setiap warna memiliki sifat yang berbeda. Warna biru, misalnya, lebih mudah tersebar saat melewati atmosfer, sementara warna merah dapat menembus lebih jauh. Inilah mengapa langit tampak biru di siang hari, karena cahaya biru tersebar ke segala arah. Namun, saat matahari terbit atau terbenam, cahaya harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal. Akibatnya, cahaya biru tersebar lebih jauh, sementara cahaya merah tetap terlihat, membuat langit tampak kemerahan.
Prinsip yang sama terjadi saat Gerhana Bulan Total. Meskipun cahaya matahari langsung terhalang oleh bumi, sebagian cahaya masih bisa melewati atmosfer bumi. Cahaya yang berhasil mencapai bulan adalah cahaya yang telah disaring oleh atmosfer, di mana warna biru tersebar dan warna merah tetap. Akibatnya, permukaan bulan memantulkan cahaya merah-oranye, seolah-olah semua cahaya matahari terbit dan terbenam di dunia dipantulkan ke bulan.
Fenomena "blood moon" ini tidak hanya menakjubkan untuk dilihat, tetapi juga menjadi bukti betapa kompleks dan indahnya interaksi antara cahaya, atmosfer, dan benda langit. Jadi, saat Anda menyaksikan Gerhana Bulan Total berikutnya, Anda akan tahu bahwa warna merah pada bulan adalah hasil dari proses ilmiah yang menakjubkan!
Jangan lewatkan momen langka ini dan simak informasi astronomi menarik lainnya untuk memahami lebih dalam tentang keajaiban alam semesta.

Fenomena Langka Gerhana Bulan Total Akan Terjadi 14 Maret 2025

5 Dampak Positif Membeli Rumah Tapak yang Wajib Anda Tahu

Harga Cabai Merah di Sumut Melonjak Hingga Rp 100 Ribu per Kg, Ini Penyebabnya

Awal Ramadan: Cabai Rawit dan Bawang Merah Melonjak, Warga Medan Beralih ke Alternatif

Askab PSSI Simalungun Akan Evaluasi Wasit Tidak Netral di Turnamen Fantasi Football Cup 2025
