Banjir Melanda Jalan Lintas Sumatera di Simalungun, Warga Harap Penanganan Segera

Air yang melimpah dari satu sisi sumber air ke seberang jalan membuat arus lalu lintas terganggu. Kendaraan yang mencoba melintasi kawasan tersebut tidak sedikit yang mengalami kerusakan mesin, akibat terendam air yang deras. Bahkan, beberapa pengendara sepeda motor terjatuh karena tidak mampu mengendalikan kendaraan mereka dalam menghadapi arus yang kuat.
Baca Juga:
Menanggapi hal ini, personel Satuan Lantas Polres Simalungun, Polsek Batu Nanggar, serta masyarakat setempat segera turun tangan untuk membantu para pengendara yang mengalami kesulitan. Tindakan cepat ini memastikan bahwa pengendara yang jatuh atau mengalami kerusakan dapat segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Untuk mengatasi kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas di lokasi tersebut, pihak berwenang menerapkan sistem buka tutup. Sistem ini memungkinkan arus kendaraan lebih teratur, meski kondisi di lapangan masih memerlukan perhatian khusus. Namun, meski ada upaya tersebut, banjir yang datang secara tiba-tiba tetap menyulitkan perjalanan di ruas jalan tersebut.
Banjir di kawasan Km 9, jurusan Kota Pematang Siantar - Kota Medan, sebenarnya sudah menjadi fenomena tahunan yang sering terjadi setiap kali hujan deras turun dalam waktu lama. Salah seorang warga setempat, Hendra, yang merupakan warga Kota Pematang Siantar, mengungkapkan bahwa dia setiap hari harus melintasi titik banjir tersebut untuk menjalankan tugasnya. "Setiap hujan deras dan berlangsung lama, pasti banjir," ungkap Sukiman pada Jumat (4/4).
Menurut Hendra, banjir yang terjadi di titik ini sudah semakin parah seiring berjalannya waktu, khususnya setelah pembangunan ruas Tol Sinaksak. Sebelum adanya pembangunan tol, air hujan dapat mengalir ke saluran drainase yang ada, namun sekarang, air tersebut terpusat ke ruas jalan lintas Sumatera. Debit air yang mengalir saat hujan deras tidak menyebar ke berbagai titik pembuangan karena terbendung oleh ruas jalan tol yang lebih tinggi, ini yang tidak diperhitungkan sama sekali dalam proses pembangunan jalan tol tersebut. Hal serupa juga terjadi di kawasan Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten SImalungun. Beberapa kawasan di kecamatan yang bersebelahan dengan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara itu, kini rawan direndam banjir.
Dengan semakin seringnya kejadian banjir yang mengganggu lalu lintas dan keselamatan warga, Sukiman mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan instansi terkait dari Pemerintah Pusat segera melakukan penanganan yang lebih efektif. Warga setempat berharap ada solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir ini, guna menjaga keselamatan pengguna jalan dan memperlancar arus lalu lintas.
Ke depan, penanganan yang lebih komprehensif terhadap masalah banjir di kawasan ini sangat dibutuhkan, baik dengan meningkatkan infrastruktur drainase maupun melakukan normalisasi aliran air yang lebih baik. Sebab, banjir yang terjadi setiap kali hujan deras mengganggu aktivitas warga, termasuk mengancam keselamatan di jalan raya.
Banjir yang terjadi di ruas jalan lintas Sumatera ini adalah peringatan bahwa pentingnya perencanaan dan pengelolaan infrastruktur yang lebih baik agar warga dapat beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman.

DPRD Sumut Desak Investigasi Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Kawasan Danau Toba

Banjir Bandang Terjang Kota WIsata Parapat, Puluhan Rumah Terendam Material Longsor

Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Dua Warga Hilang Akibat Banjir Bandang di Padangsidimpuan

Hujan Deras Picu Banjir di Sejumlah Titik Kota Padangsidimpuan Akibatkan Jalinsum Lumpuh

Belasan Rumah di Padangsidimpuan Terendam Banjir, Warga Kesulitan
