Mobil Travel Terjun dari Jembatan di Padang Lawas, Bayi 6 Bulan Hilang Masih dalam Pencarian

Informasi di lapangan menyebutkan, kendaraan yang mengangkut 9 penumpang termasuk sopir tersebut mengalami kecelakaan tunggal saat melintas di tikungan tajam sebelum jembatan. Diduga kuat sopir kehilangan kendali karena kecepatan tinggi atau kelelahan. Mobil pun meluncur bebas ke tengah-tengah jembatan kembar, dan posisi kendaraan nyaris berdiri tegak dengan bagian depan menghunjam ke bawah.
Baca Juga:
Dampak dari kecelakaan ini sangat serius. Empat orang penumpang mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RSUD Aek Haruaya, Gunung Tua, Kabupaten Padanglawas Utara. Sementara lima penumpang lainnya mendapatkan perawatan di Puskesmas Padang Garugur Aek Nabara Barumun. Kondisi sopir pun tak luput dari luka serius, dilaporkan mengalami patah kaki.
Plt Camat Aek Nabara Barumun, Abdullah Harahap, menyampaikan bahwa sopir yang mengemudikan mobil tersebut masih tergolong baru dan kemungkinan belum terlalu mengenal medan jalan yang cukup ekstrem di kawasan tersebut. Jembatan Kembar dikenal memiliki tikungan tajam yang memerlukan kehati-hatian ekstra, apalagi saat malam hari dengan kecepatan tinggi.
Kapolsek Barumun Tengah, AKP Eliman Sitorus, menjelaskan bahwa proses evakuasi telah dilakukan dengan cepat. Korban luka berhasil dievakuasi ke fasilitas kesehatan, dan kendaraan sudah diangkat dari lokasi kejadian. Namun fokus utama saat ini adalah pencarian bayi yang diduga terbawa arus sungai.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Lawas bersama sejumlah pihak terkait, termasuk Basarnas, telah dikerahkan untuk menyisir sungai di sekitar lokasi kejadian. Pencarian terus dilakukan hingga Senin sore, namun belum membuahkan hasil. Bayi yang hilang diketahui berasal dari Batu Nadua, Kota Padang Sidempuan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Lawas, Salfator Sitorus, mengatakan bahwa ada dugaan kuat sopir mengantuk saat mengemudi. "Mungkin sopirnya ngantuk. Bayi 6 bulan masih terus kita cari," ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan dalam perjalanan, terutama bagi pengemudi travel yang membawa penumpang jarak jauh. Kewaspadaan, penguasaan medan jalan, serta kondisi fisik pengemudi sangat berpengaruh terhadap keselamatan bersama. Masyarakat diimbau untuk lebih selektif memilih jasa transportasi dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama di jalur rawan kecelakaan.
Pencarian bayi 6 bulan yang hilang masih terus dilakukan dengan harapan segera ditemukan dalam keadaan selamat. Upaya gabungan tim penyelamat dan dukungan masyarakat menjadi harapan terakhir dalam tragedi memilukan ini.

Mobil Minibus Terjun ke Jurang di Padangsidimpuan, 1 Tewas dan 2 Luka Berat

Akibat Pemangkasan Anggaran di Palembang, Wisata Menara Ampera Ditutup Sementara

Kepala Desa di Deliserdang Hilang Misterius di Jembatan Titi Kabel, Pencarian Dilakukan oleh Tim Gabungan

Truk Angkut Puluhan Warga Terjun ke Sungai di Pelalawan, 12 Tewas dan 3 Masih Dicari

Sopir Truk Maut Diamankan Polres Kota Padangsidimpuan Usai Kecelakaan di Jembatan Sihoringkoring
