Fiersa Besari Selamat dari Pendakian Maut Carstensz Pyramid, Dua Pendaki Tewas dalam Tragedi

Fiersa menjelaskan bahwa ia tergabung dalam tim pendakian beranggotakan tiga orang, sementara Lilie dan Elsa berada dalam tim lain yang terdiri dari empat orang dengan operator tur berbeda. "Saya dan tim saya telah kembali ke Timika, Papua Tengah, setelah dievakuasi dari basecamp Yellow Valley (YV) akibat cuaca buruk yang menghambat operasi helikopter," ujar Fiersa.
Baca Juga:
Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan memberikan kabar terkait situasi di Carstensz Pyramid. "Kami yang berada di basecamp YV juga sangat syok dan berduka atas tragedi ini," tulisnya.
Fiersa menambahkan bahwa medan Carstensz Pyramid dikenal sangat menantang, dengan tebing curam yang membutuhkan keahlian dan prosedur keamanan khusus. "Pendaki tidak boleh berlama-lama di satu titik untuk menghindari risiko hipotermia," jelasnya.
Musisi yang dikenal lewat lagu "Runtuh" ini juga mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kabar tentang Lilie dan Elsa pada Sabtu (1/3/2025). "Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, serta tiga korban lain yang sempat terjebak di tebing, baru kami ketahui setelah tiba di basecamp YV pada 28 Februari 2025," ujarnya.
Meski berduka, Fiersa bersyukur karena tiga rekan lainnya berhasil selamat. "Kondisi kami Alhamdulillah stabil setelah tiba di Timika," tambahnya.
Tragedi ini mengingatkan kembali akan tantangan dan risiko pendakian ke Carstensz Pyramid, puncak tertinggi di Indonesia yang terkenal dengan medan ekstremnya. Fiersa berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pendaki untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan persiapan matang sebelum melakukan pendakian.
Sementara itu, pihak berwenang dan operator pendakian diharapkan dapat meningkatkan protokol keamanan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.